ADA APA DIBALIK
VILLA YULIANA ?
Masa kolonial Kerajaan Belanda di Indonesia meninggalkan berbagai jejak bangunan yang sarat nilai kesejarahan. Roman Indische Empire bisa kita rasakan saat melihat bangunan-bangunan itu. Uniknya, wujud arsitektural kolonial Belanda di Indonesia terbilang spesifik, sebagai hasil kompromi arsitektur modern di Belanda kepada iklim tropis basah di Indonesia.
Bukti
akulturasi kebudayaan pada rancangan bangunan masa kolonial terlihat pada
beberapa bangunan tua di Sulawesi Selatan. Nun jauh di Kabupaten Soppeng, salah
satunya. Di Kota Kalong Watan Soppeng, terdapat sebuah bangunan bernama Villa
Yuliana. Penamaan tersebut merujuk kepada puteri dari sang Ratu Kerajaan
Belanda pada masa itu, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau. Meski
sang Puteri bernama lengkap Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau
tak kunjung menginjakkan kaki di Bumi Latemmamala.
1. Villa Yuliana
dirancang oleh arsitek Belanda
Dinukil dari buku 'Orang Soppeng orang beradab: sejarah, silsilah raja-raja, objek wisata' karangan A. Wanua Tangke (2007), Villa Yuliana, yang oleh masyarakat sekitar menyebutnya Mess Tinggia, dibangun oleh seorang arsitek yang sengaja didatangkan dari Belanda melalui perintah C.A Kroesen, gubernur Sulawesi kala itu.
Ada
beberapa versi yang menyebutkan perihal waktu pembangunan Villa Yuliana.
Pertama, oleh A. Wanua Tangke menyebut bangunan itu dibuat pada 1900 hingga
1905. Sedangkan Pananrangi Hamid dalam buku 'Sejarah Kabupaten Daerah Tk.II
Soppeng (1991)' mengatakan Villa Yuliana dibangun sekitar tahun 1906 pada masa
pemerintahan C.A.Kroesen.
2. Gaya neo klasik
berpadu dengan karakter rumah Bugis
Sentuhan neo klasik Eropa begitu terasa saat kamu berada di Villa Yuliana. Namun kompromi dengan kondisi cuaca dan iklim tropis basah, membuat villa dirancang dengan paduan karakter bangunan Bugis. Beberapa elemen dicampur, seperti pada penggunaan atap dari sirap, teras, tiang, hingga lantai yang terbuat dari bambu dan papan kayu.
Sementara
jika dipandang saksama, keseluruhan bangunan Villa Yuliana berbentuk asimetris
yang menjadi antonim dari bentuk simetris. Di mana bentuk simetris pada
bangunan dimaksudkan untuk menampilkan kesan formal, berwibawa, dan terutama
melambangkan keadilan. Maka sebaliknya, bentuk asimetris menunjukkan kesan tidak
formal dan tidak berwibawa. Bentuk tersebut disesuaikan dengan fungsi Villa
Yuliana sebagai rumah peristirahatan yang bersifat rekreatif.
3. Sejarah
pemberian nama Villa Yuliana
Konon, villa itu dinamakan Villa Yuliana karena dibangun khusus untuk menyambut kedatangan Puteri Yuliana dari Belanda, meski kunjungan tersebut batal karena kondisi keamanan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan, sedang tidak stabil.
Namun
pandangan itu tidak tunggal, dituturkan Pananrangi Hamid (237), Villa Yuliana
merupakan hadiah dari Ratu Wilhelmina beberapa saat setelah kelahiran putrinya
Yuliana, sebagai simbol penyerahan kekuasaan dari Kerajaan Soppeng kepada
Pemerintah Hindia Belanda, yang juga pernah digunakan sebagai kediaman resmi
kontrolir Soppeng pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
4. Villa Yuliana
beralih fungsi menjadi museum
Saat
ini, villa yang telah seabad lebih menanti kehadiran Puteri Yuliana, berubah fungsi
menjadi Museum Latemmamala Kabupaten Soppeng. Berbagai koleksi prasejarah juga
bisa ditemukan di tempat itu seperti fosil gading gajah yang ditemukan di
Kecamatan Lilirilau pada tahun 1993. Juga ada fosil tengkorak dan taring babi
rusa raksasa, fosil tulang kerangka, serta fosil gigi kerbau hutan.
Kita
bisa pula menemukan fosil manusia dari jaman homo erectus. Manusia purba
tersebut berjenis pikung kubah sanguran Jawah Tengah. Selain itu, terdapat juga
homo floresiensis Leang Bua Flores umur 18.000 tahun, kura-kura raksasa, kapak
genggam, choppers made, cores (batu inti), dan pahat batu.
Selain
fosil dan artefak, di dalam Villa Yuliana terdapat banyak foto yang dipajang
pada dinding seperti foto Jembatan Gantung Macanre, foto Kepala Daerah Amin Dg
Situru yang disimpan oleh pemerintahan Hindia Belanda 1933-1935. Serta foto
Dongiri Temmatipa salah satu falsafah hidup orang Soppeng.(*)
Jadi
itulah beberapa hal tentang Villa Yuliana … Semoga bermanfaat ^^
Thank You for Visit My Blog and See You Next Time .....
No comments:
Post a Comment